- Manusia Diciptakan dari ‘Alaq (Substansi Mirip Lintah)
Gambar: Embrio manusia yang mirip lintah
Selama puluhan tahun para ilmuwan modern melakukan riset dan mengumpulkan data terkait embriologi atau proses penciptaan manusia didalam perut ibu. Pada saat yang sama ketika disodorkan beberapa ayat al-Quran ilmuwan tercengang dan mengakui bahwa sebagian besar informasi mengenai embriologi yang disebutkan dalam al-Quran adalah sempurna serta sesuai dengan penemuan modern masa kini.
Diantara beberapa ayat yang sangat cocok dengan ketepatan ilmiyah hingga membuat dunia ilmu pengetahuan tercengang diantarnya ayat berikut:
ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١ خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (QS. Al-‘Alaq [96]: 1-2)
Kata ‘Alaq selain bermakna segumpal darah yang membeku, ia juga bermakna sesuatu yang melekat seperti lintah. Ini mengacu pada tahapan porses embriologi pada tahap pertama yaitu sejumlah kecil cairan yang akhirnya terbentuk menjadi ‘alaqoh yang berarti sesuatu yang yang melekat. Zat ini menyerupai lintah. Adapun penjelasan ilmiyah adalah tahap janin paling awal yang menempel pada dinding berbentuk seperti lintah dari segi bentuknya. Tidak hanya bentuknya yang sama, ternyata ia juga berperilaku sebagaimana penghisap darah, yaitu memperoleh suplai darah dari ibu melalui plasenta.
- Manusia Diciptakan dari Air Mani yang Dipancarkan dari antara Tulang Belakang dan Tulang Rusuk
فَلۡيَنظُرِ ٱلۡإِنسَٰنُ مِمَّ خُلِقَ ٥ خُلِقَ مِن مَّآءٖ دَافِقٖ ٦
يَخۡرُجُ مِنۢ بَيۡنِ ٱلصُّلۡبِ وَٱلتَّرَآئِبِ ٧
- Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan
- Dia diciptakan dari air yang dipancarkan
- yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan
(QS. Ath-Thoriq [86]: 5-7)
Dalam tahap embrio, organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, yaitu testis dan ovarium, mulai berkembang di sekitar ginjal antara sumsum tulang belakang, tulang rusuk ke sebelas dan kedua belas. Seiring kedewasaan organ tersebut turun. Ovarium berhenti dipanggul sementara testis turun hingga mencapai skrotum melalui inguinalis canal.
Pada orang dewasa seteleh turunnya organ reproduksi organ ini menerima pasokan saraf dan darah Abdominal Aorta yang terletak diantara tulang belakang dan tulang rusuk.
- Manusia Diciptakan dari Nutfah
Al-Quran menyebutkan tidak kurang dari sebelas kali bahwa manusia diciptakan dari Nutfah yang bermakna secara harfiyah “tetesan cairan”, itu artinya sejumlah kecil cairan yang sedikit. Hal ini disebutkan dalam beberapa ayat al-Quran diantaranya surat al-Hajj ayat 5 dan surat al-Mukminun ayat 13.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمۡ فِي رَيۡبٖ مِّنَ ٱلۡبَعۡثِ فَإِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن تُرَابٖ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٖ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٖ ثُمَّ مِن مُّضۡغَةٖ مُّخَلَّقَةٖ وَغَيۡرِ مُخَلَّقَةٖ لِّنُبَيِّنَ لَكُمۡۚ
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
(QS. Assajdah [22]: 5)
ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ ١٣
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (QS. (Al-Mukminun [23]: 13)
Ilmu pengetahuan modern membuktikan bahwa rata-rata dari tiga jutaan sperma hanya satu yang diperlukan untuk pembuahan sel telur. Ini berarti bahwa hanya 1/3 juta atau 0,00003% dari jumlah sperma yang keluar untuk pembuahan.
- Manusia Diciptakan dari Sulalah (Saripati Tanah)
ثُمَّ جَعَلَ نَسۡلَهُۥ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن مَّآءٖ مَّهِينٖ ٨
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. (QS. Assajdah [32]: 8)
Sulalah dalam bahasa arab berarti saripati atau bagian terbaik dari keseluruhan. Kita tahu bahwa hanya satu sperma yang mampu menembus sel telur yang diperlukan untuk pembuahan. Satu dari berjuta sperma inilah yang disebut dalam al-Quran sebagai sulalah. Atau sulalah juga berarti ekstrak dari cairan yang lembut. Cairan yang dimaksud mengacu pada cairan yang berasal pada laki-laki dan perempuan yang mengadung gamet (sel sperma yang telah matang dan sudah berfungsi dalam pembiakan secara seksual). Ovum dan sperma diekstrak dalam sebuah proses lembut selama proses pembuahan.
- Manusia Diciptakan dari Nutfatin Amsyaj (Cairan yang Bercampur)
إِنَّا خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن نُّطۡفَةٍ أَمۡشَاجٖ نَّبۡتَلِيهِ فَجَعَلۡنَٰهُ سَمِيعَۢا بَصِيرًا ٢
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
(QS. Al-Insan [76]: 2)
Dalam bahasa Arab, Nutfatin Amsyaaj bermakna cairan yang bercamur. Menurut beberapa pengamat al-Quran bahwa yang dimaksud cairan bercampur mengacu pada laki-laki dan perempuan sebagai cairannya. Setelah bercampurny gamet laki-laki dan perempuan, zigot masih berupa nutfah. Singkatnya, bahwa makna Nutfatin Amsyaajj merujuk kepada gamet laki-laki dan perempuan.
- Penentuan Jenis Kelamin
Gambar: Kromosom manusia
Jenis kelamin janin ditentukan oleh sifat sperma bukan sel telur. Jenis kelamin anak, entah perempuan atau laki-laki tergantung pada 23 pasang kromosom apakah XX atau XY. Penentuan jenis kelamin terjadi pada pembuahan dan tergantung pada jenis sel kromosom dalam sperma yang membuahi sel telur. Jika sperma yang membuahi sel telur berkromosom X maka janin akan perempuan. Jika sperma membuahi sel telur berkromosom Y maka janin akan berjenis klamin laki-laki.
Allah berfirman dalam ayat
وَأَنَّهُۥ خَلَقَ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰ ٤٥ مِن نُّطۡفَةٍ إِذَا تُمۡنَىٰ ٤٦
- dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita
- dari air mani, apabila dipancarkan . (QS. An-Najm [53]: 45-46)
Kata Nutfah dalam bahasa arab berarti sejumlah cairan dan tumna berarti ejakulasi atau ditanam. Kata nutfah secara khusus mengacu pada sperma maka disebut ejakulasi.
أَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةٗ مِّن مَّنِيّٖ يُمۡنَىٰ ٣٧ ثُمَّ كَانَ عَلَقَةٗ فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ ٣٨ فَجَعَلَ مِنۡهُ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰٓ ٣٩
- Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). 38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya. 39. lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan (QS. Al-Qiyamah : 37-39)
Disini disebutkan bahwa sejumlah kecil sperma berasal dari laki-laki yang paling berpengaruh pada penentuan jenis kelamin.
Kebanyakan para ibu lebih suka memiliki cucu laki-laki dan sering menyalahkan menantu perempuan jika jenis kelamin cucunya beda dari yang diharapkan. Kalau saja mereka tahu bahwa faktor yang menentukan jenis kelamin adalah sperma laki-laki bukan sel telur perempuan. Jika mereka ingin menyalahkan seseorang maka mereka harus menyalahkan anak laki-lakinya bukan pada menantu perempuannya. Sebab, al-Quran dan sains modern mengatakan bahwa cairan laki-laki yang peling menentukan jenis kelamin anak.
- Janin yang Dilindungi Tiga Lapis Kegelapan
Gambar: kondisi bayi dalam rahim
Perhatikanlah ayat al-Quran berikut ini,
خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٖ وَٰحِدَةٖ ثُمَّ جَعَلَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَأَنزَلَ لَكُم مِّنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ ثَمَٰنِيَةَ أَزۡوَٰجٖۚ يَخۡلُقُكُمۡ فِي بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ خَلۡقٗا مِّنۢ بَعۡدِ خَلۡقٖ فِي ظُلُمَٰتٖ ثَلَٰثٖۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبُّكُمۡ لَهُ ٱلۡمُلۡكُۖ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ فَأَنَّىٰ تُصۡرَفُونَ ٦
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan (QS. Azzumar [39]: 6)
Tiga lapis kegelapan dalam ayat diatas merujuk pada 3 hal informasi tentang 3 lapis janin, yaitu:
- Enterior dinding perut ibu
- Dinding rahim
- Membran amnio chorionic
- Tahapan Embriologi
Gambar: Tahapan embriologi
Perhatikanlah ayat al-Quran berikut ini,
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ ١٢ ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ ١٣ ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٤
- Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al-Mu’minun [23]: 12-14)
Dalam ayat ini menyatakan bahwa manusia diciptakan dari sejumlah kecil cairan yang ditempatkan dalam tempat perhentian yang kokoh yang terlindung dengan baik maka dari itu dalam bahasa Arab disebut sebagai Qararin Maqin.
Rahim terlindung secara sempurna dari arah belakang oleh tulang belakang yang didukung dengan kuat oleh otot-otot punggung. Embrio juga terlindungi lagi oleh kantung ketuban yang mengandung cairan amniotic. Dengan demikian, janin tinggal ditempat yang memang benar-benar terlindungi.
Sejumlah kecil cairan ini yang akhirnya terbentuk menjadi ‘alaqoh yang berarti sesuatu yang yang melekat. Zat ini menyerupai lintah. Adapun penjelasan ilmiyah adalah tahap janin paling awal yang menempel pada dinding berbentuk seperti lintah dari segi bentuknya. Tidak hanya bentuknya yang sama, ternyata ia juga berprilaku sebagaiamana penghisap darah , yaitu memperoleh suplai darah dari ibu melalui plasenta. Adapun arti ketiga dari kata ‘alaqoh adalah segumpal darah beku.
Selama tahap ‘alaqoh ini, pada waktu minggu ketiga dan keempat masa kehamilan darah tersebut membeku menggumpal dalam saluran-saluran tertutup. Maka embrio berubah bentuk menjadi segumpal darah dan juga berbentuk seperti lintah.
Selanjutnya ‘alaqoh berubah menjadi mudghoh yang berarti sesuatu yang dikunyah (memiliki bekas gigitan) dan sesuatu yang kecil hingga dapat diletakkan di dalam mulut seperti permen karet. Penjelasan ini sangat ilmiyah karena hasil penemuan modern menujukkan permen karet yang digigit kemudian dilihat bekas gigitanya ternyata menyerupai gambar janin pada tahap awal, tanda gigi ini merupakan awal pembentukan tulang belakang.
Kemudian mudgah berubah menjadi izam (tulang). Tulang dibungkus dengan daging yang utuh atau otot (lahm). Kemudian Allah membuatnya menjadi makhluk lain.
Tahap embriologi juga dijelaskan dalam ayat-ayat berikut ini
أَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةٗ مِّن مَّنِيّٖ يُمۡنَىٰ ٣٧ ثُمَّ كَانَ عَلَقَةٗ فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ ٣٨ فَجَعَلَ مِنۡهُ ٱلزَّوۡجَيۡنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلۡأُنثَىٰٓ ٣٩
- Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim). 38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya. 39. lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan (QS. Al-Qiyamah [75]: 37-39)
ٱلَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ ٧ فِيٓ أَيِّ صُورَةٖ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ ٨
- Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. 8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu (QS. Al-Infithar [82 ]:7-8)
- Embrio Sebagian Terbentuk dan Sebagian Belum Terbentuk
Pada tahap mudgah, jika ada sebuah sayatan di embrio dan organ internal dibedah, akan terlihat bahwa sebagian besar sudah terbentuk dan sebagian yang lain belum sepenuhnya terbentuk.
Jika kita menggambarkan embrio sebagai ciptaan yang lengkap, kemudian kita hanya mendeskripsikan bagian yang sudah dibuat. Kita menjelaskannya sebagi ciptaan yang tidak lengkap, kemudian kita hanya menggabarkan bagian yang belum dibuat. Sebenarnya, penciptaan ini lengkap atau tidak? Tidak ada penjelasan yang lebih baik dari tahap embriogenesis dari keterangan ayat berikut ini:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِن كُنتُمۡ فِي رَيۡبٖ مِّنَ ٱلۡبَعۡثِ فَإِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن تُرَابٖ ثُمَّ مِن نُّطۡفَةٖ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٖ ثُمَّ مِن مُّضۡغَةٖ مُّخَلَّقَةٖ وَغَيۡرِ مُخَلَّقَةٖ لِّنُبَيِّنَ لَكُمۡۚ وَنُقِرُّ فِي ٱلۡأَرۡحَامِ مَا نَشَآءُ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى ثُمَّ نُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلٗا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوٓاْ أَشُدَّكُمۡۖ وَمِنكُم مَّن يُتَوَفَّىٰ وَمِنكُم مَّن يُرَدُّ إِلَىٰٓ أَرۡذَلِ ٱلۡعُمُرِ لِكَيۡلَا يَعۡلَمَ مِنۢ بَعۡدِ عِلۡمٖ شَيۡٔٗاۚ وَتَرَى ٱلۡأَرۡضَ هَامِدَةٗ فَإِذَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡهَا ٱلۡمَآءَ ٱهۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡ وَأَنۢبَتَتۡ مِن كُلِّ زَوۡجِۢ بَهِيجٖ ٥
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
(QS. Al Hajj [22 ]: 4)
Secara ilmiyah, kita tahu bahwa pada tahap awal perkembangan ada beberapa sel yang sudah terbagi-bagi atau sel yang belum terbagi-bagi, serta beberapa organ yang sudah terbentuk secara sempurna dan yang lain belum terbentuk.
- Indera Pendengaran dan Penglihatan
Gambar: Indera penglihatan dan pendengaran
Indera manusia yang pertama kali berkembang dalam embriologi adalah pendengaran. Janin dapat mendengar setelah berumur 24 minggu. Selanjutnya, indera penglihatan akan berkembang dan pada umur 28 minggu retina akan mulai peka terhadap cahaya.
Ayat-ayat yang menerangkan perkembangan indera dalam embrio adalah 3 ayat berikut ini,
ثُمَّ سَوَّىٰهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِۦۖ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ ٩
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur (QS. Assajdah [32]: 9)
إِنَّا خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن نُّطۡفَةٍ أَمۡشَاجٖ نَّبۡتَلِيهِ فَجَعَلۡنَٰهُ سَمِيعَۢا بَصِيرًا ٢
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS. Al-Insan [76]: 2)
وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ ٧٨
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. Al-Mu’minun [23]: 78)
Dalam ayat-ayat ini indera pendengaran disebutkan sebelum indera penglihatan. Dengan demikian, pernyataan al-Quran selaras dengan penemuan-penemuan embriologi modern.
Wallahu ‘Alam bis Showwab. (HZ)