Firman Allah menyatakan terkait daging dan ikan dalam beberapa ayat al-Quran:
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
وَمِنَ الأنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buabnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Dan di antara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkab-langkab syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. Al Anam [6]: 141-142)
وَأَمْدَدْنَاهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini (QS. At-Tur: 22).
. أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.” (QS. Al-Maidah [5]: 96)
وَالْأَنْعَامَ خَلَقَهَا ۗلَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untu k kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa`at, dan sebahagiannya kamu makan.” (QS. An-Nahl : 5)
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
”Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 14)
Adapun hadis Rasulullah terkait daging dan ikan adalah sebagai berikut:
Rasulullah bersabda, “sebaik-baik daging adalah bagian punggungnya” (HR. Ahmad). Dalam riwayat imam Muslim disebutkan bahwa Rasulullah pernah makan daging ayam. Adalah Rasulullah suka memakan daging, akan tetapi beliau menyarankan agar tidak berlebihan dalam menyantapnya. Rasulullah pernah berlindung dari rumah yang penghuninya berlebihan menyantap daging (HR. Bukhari)
Rasulullah bersabda, “minumlah oleh kalian susu sapi, karena susunya adalah obat, lemaknya adalah penyembuh dan dagingnya adalah penyakit” (HR. Tirmidzi)
Beliau juga bersabda, “makanan pertama penghuni surga adalah hati ikan paus” (HR. Bukhari)
Anjuran Mengkonsumsi Daging
Ayat pertama diatas mengisyaratakan mengkonsumsi daging. Ayat tersebut menyebutkan hewan-hewan ternak dan fungsi-fungsinya, yaitu ada ditunggangi dan ada pula yang disembelih untuk disantap dagingya. Ayat ini adalah bantahan keras terhadap orang-orang yang mengharamkan memakan daging, bahkan ayat ini dianggap merupakan salahsatu kemukjizatan al-Quran dalam hal makanan.
Kalau kita perhatikan ayat tersebut, Allah menganjurkan manusia untuk memakan tumbuh-tumbuhan terlebih dahulu, kemudian Allah melarang manusia untuk berlebih-lebihan dalam hal makanan, baru kemudian dia mengajurkan manusia untuk menyantp daging hewan. Berdasarkan hal di atas, al-Quran adalah yang pertama menerapkan kaidah seimbang dalam hal makanan dan gizi, sejak 1400 tahun yang lalu.
Riset modern dalam bidang nutrisi dan gizi menekankan pentingnya keseimbngan antara konsumsi nabati (sayur-sayuran) dan hewani (daging), tanpa berlebihan. Tubuh manusia membutuhkan sayur-sayuran sebagaimana ia juga memerlukan daging. Sebab, keduanya mempunyai kandungan gizi yang terbatas seperti asam amino, asam lemak esensial, vitamin, mineral dan sebagainya.
Anjuran Mengkonsumsi Ikan
Diriwayatkan dari Ibn Umar bahwa Rasulullah bersabda, “dihalalkan bagi kita dua jenis bangkai dan dua jenis darah. Dua jenis bangkai adalah ikan dan belalang dan dua jenis darah adalah hati dan limpa (HR. Ahmad dan Ibn Majah)
Dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi ketika ditanya mengenai laut, beliau menjawab “laut itu suci airnya dan halal bangkainya” (HR. Tirmidzi). Dalam salah satu jawaban Nabi terhadap pertanyaan pendeta yahudi yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Adapun makanan pertama penduduk surga adalah kelebihan dari hati ikan paus.” Maksudnya potongan lebih dari hati paus.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa sekelompok sahabat Nabi mengabarkan kepada beliau bahwa mereka telah memakan ikan Anbar (paus) yang terdampar dipantai, beliau berkata, “itu adalah rezeki dari Allah bagi kalian. Apakah kalian memebawa sisa dagingnya untuk kami makan” jabir berkata, “maka kami memberitahukan sebagain daging tersebut kepada Rasulullah dan beliau memakannya” (HR Bukhori-Muslim)
Ikan merupakan makanan pokok jutaan orang seperti penduduk Jepang, Indoneisa, dan orang Eskimo. Ikan mengandung protein yang lebih banyak dibanding daging hewan lainnya. Protein ikan mengandung nilai gizi yang tinggi dan mudah dicerna. Setelah diserap, protein ikan tidak meninggalkan banyak sisa. Ikan sangat baik dikonsumsi oleh pasien yang menderita gangguan penycernaan.
Riset modern menunjukkan manfaat dari mengkonsumsi ikan kerena kandungannya yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Mahabesar Allah yang telah menurunkan al-Quran sebagi petunjuk bagi manusia. Menjadikan Rasulullah sebagai mufassir al-Quran sekaligus berperan sebagai contoh hidup dalam aplikasi al-Quran dalam kehiduapn.Wallahu ‘Alam bis Showwab.
(HZ)
Artikelnyaa sangat bermanfaat… Terima kasih sudah menulis ini
Sangat bermanfaat