SRAGEN, trensains.sch.id – Prof. Dien Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Kamis, 28 Mei 2015 kemarin meresmikan peletakan batu pertama pembangunan SMA Trensains Muhammadiyah di Desa Dawe, Banaran – Sambung Macan, Sragen Jawa Tengah.
Dalam sambutannya saat peletakan batu pertama pembangunan SMA Trensains Muhammadiyah, Prof Dien Syamsuddin mengatakan bahwa Trensains adalah alternative penyelesai masalah dikotomi ilmu agama dan sains. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkemajuan, sudah mulai menyatukan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu sains.
Beliau juga berdoa agar SMA Trensains Muhammadiyah ini bisa menjadi pilihan warga Muhammadiyah untuk menyekolahkan putra-putrinya, bisa memberikan kontribusi yang besar bagi Muhammadiyah khususnya Sragen. Beliau berpesan kepada warga Muhammadiyah Sragen, agar meneruskan langkah besar dalam pembangunan SMA Trensains, dan berharap ini menjadi uswah bagi yang lain.
Setelah peletakan batu pertama pembangunan SMA Trensains Muhammadiyah, acara kemudian dilanjutkan dengan Tabligh Akbar di gedung IPHI Sragen yang diikuti oleh ribuan warga Muhammadiyah yang datang dari seluruh Sragen, Jawa Tengah.
Dalam pidatonya dihadapan ribuan jamaah, penggagas Trensains, Dr. Agus Purwanto mengatakan bahwa Trensains sebenarnya hadir untuk meneguhkan kembali eksistensi keberadaan ayat-ayat kauniyah yang menjadi fondasi untuk membangun ilmu pengetahuan alam yang berbasis kitabullah dan sunnah rosul. “Trensains adalah bentuk ijtihad Muhammadiyah di abad kedua. Dan ijtihad itu diwujudkan di Kota Sragen, Jadi trensains nanti akan mengubah Sragen menjadi rujukan dunia Islam tentang pengembangan sains dan ilmu pengetahuan, Allahu Akbar!!” pekik takbir beliau bersemangat.
Beliau juga menegaskan bahwa lulusan Trensains sudah dirancang untuk masuk bidang-bidang IPA di perguruan-perguruan tinggi top di Indonesia. “Bahkan secara khusus kita berjanji kepada alumni nanti yang bisa masuk FMIPA di perguruan tinggi top di Indonesia seperti di UI, ITB, UGM dan ITS akan kita beri beasiswa sampai lulus. Karena kita berkomitmen untuk melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim dengan basis Al-Qur’an dan falsafah yang kokoh.” Ujar beliau yang merupakan dosen Fisika ITS, Surabaya. (HZ)