عن جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
Jabir bin Abdullah melaporkan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ‘Air Zam-zam berkhasiat sesuai dengan niat peminumnya. (HR. Ibn Majah, hadits shahih. Lihat Irwa-ul Ghalil, al Albani, 1/218.)
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قاَلَ قَالَ رَسُوْلُ الله ِصَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاءُ زَمْزَمَ لمِاَ شُرِبَ لَهُ إِنْ شَرِبْتَهُ تَسْتَشْفِي شَفاَكَ الله ُوَإِنْ شَرِبْتَهُ لِشَبْعِكَ أَشْبَعَكَ الله ُوَإِنْ شَرِبْتَهُ لِقَطْعِ ظَمْئِكَ قَطَعَهُ اللهُ وَهِيَ هَزْمَةُ جِبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَسُقْيَا اللهِ إسْمَاعِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
Dari Ibnu ‘Abbas Ra., Rasulullah SAW. bersabda: “Air Zam-Zam sesuai dengan niat ketika meminumnya. Bila engkau meminumnya untuk obat, semoga Allah menyembuhkanmu. Bila engkau meminumnya untuk menghilangkan dahaga, semoga Allah menghilangkannya. Air Zam-Zam ialah galian Jibril, dan curahan minum dari Allah kepada Ismail.”
(HR. Daru Qutni dan Hakim, Hadits hasan li ghairihi. Lihat kitab Shahih Targhib wa Tarhib, al Albani, 2/19.)
Ada beberapa hadis lain terkait air zam-zam ini :
وَعَنْ أَبِيْ الطُّفَيْلِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ كُنَّا نُسَمِّيْهَا شَبَّاعَةً يَعْنِيْ زَمْزَمَ وَكُنَّا نَجِدُهَا نِعْمَ الْعَوْنُ عَلَى الْعِيَالِ
Dari Abi Thufail, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda,”Kami menyebut air Zam-Zam dengan syuba’ah (yang mengenyangkan). Dan kami juga menerima air Zam-Zam ialah sebaik-baik pinjaman (kebutuhan atas kemiskinanan).”
(HR. Tabrani. Lihat kitab Shahih Targhib wa Tarhib, al Albani, 2/19)
إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَا بِسِجِلٍّ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ فَشَرِبَ مِنْهُ وَتَوَضَّأ
Dari Usamah, gotong royong Rasulullah meminta untuk didatangkan segantang air Zam-Zam, lalu dia meminumnya dan berwudhu dengannya. (HR Ahmad. Lihat kitab Mukhtasar Irwa-ul Ghalil, al Albani, 1/3)
كَانَ يَحْمِلُ مَاءَ زَمْزَمَ فِيْ الأَدَاوِيْ وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلىَ الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ
Disebutkan dalam Silsilah Shahihah, ialah Rasululllah membawa air Zam-Zam di dalam kantong-kantong air. Beliau menuangkan dan membasuhkannya kepada orang yang sedang sakit. (Lihat kitab Silsilah Shahihah, 4/232)
وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قاَلَ قَالَ رَسُوْلُ الله – صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: “خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ، فِيْهِ طَعَامُ الطَّعْمِ، وَشِفَاءُ السَّقْمِ”،
Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi ialah Zam-Zam. Di dalamnya terdapat makanan yang mengenyangkan dan penawar penyakit.”
(Hadits hasan. Lihat kitab Shahih Targhib wa Tarhib, al Albani, 2/18)
كُنْتُ أُجَالِسُ ابْنَ عَبَّاسٍ بِمَكَّةَ فَأَخَذَتْنِيْ الحْمُىَ فَقَالَ أَبْرِدْهَا عَنْكَ بِمَاءِ زَمْزَمَ فإَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحُمَى مِنْ فيَحْ ِجَهَنَّمَ فَأَبْرِدُوهَا بِالْمَاءِ أَوْ قاَلَ بِمَاءِ زَمْزَمَ .
Dari Hammam, dari Abi Jamrah ad-Duba`i, ia berkata, “Aku duduk bersama Ibnu ‘Abbas di Mekkah, tatkala demam menyerangku. Ibnu ‘Abbas mengatakan, dinginkanlah dengan air Zam-Zam, karena Rasulullah mengatakan, sesungguhnya demam ialah dari panas Neraka Jahannam, maka dinginkanlah dengan air atau air Zam-Zam”
(Lihat kitab Shahihul-Bukhari. Lihat kitab Musnad Ahmad)
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّهَا كَانَتْ تَحْمِلُ مِنْ مَاءِ زَمْزَمَ وَتُخْبِرُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ كاَنَ يَحْمِلُهُ
Dari ‘Aisyah, ia membawa air Zam-Zam. Ia mengkabarkan, “Sesungguhnya dahulu Rasulullah membawanya sebagai bekal perjalanan.” (Hadist hasan, sebagaimana dikatakan oleh Tirmidzi, dan dishahihkan oleh al Albani. Lihat kitab Sunan Tirmidzi.)
A. Sejarah Air Zam-zam
Sumur zam-zam merupakan sumur yang dieksploitasi malaikat Jibril atas perintah Allah SWT sejak jauh sebelum kelahiran Nabi SAW. Sejarah munculnya diawali dengan kisah Nabi Ismail as yang masih balita dan ibunya. Hajar diajak oleh Nabi Ibrahim as. ke sebuah lembah tandus nan gersang di sekitar Baitullah.
Ketika Hajar gelisah dan terperanjat dengan keadaan yang sangat menyedihkan dengan ketiadaan air, tumbuhan dan penduduk, ia bertanya kepada suaminya: “Kepada siapakan, kami ditinggalkan di tempat seperti ini? “Kepada Allah swt,” jawab Nabi Ibrahim. “Kami rela dan pasrah dengan Allah”, sahut Hajar. Kemudian Nabi Ibrahim meyakinkan istrinya bahwa apa yang dilakukannya adalah atas peritah Allah swt.
Akhirnya, keduanya ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim dan melakukan perjalanan ke dekat Baitullah. Sesampainya di Baitullah, ia berdoa kepada Allah untuk keselamatan, kecukupan rezeki, dan perlindungan terhadap keduannya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebahagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” QS. Ibrahim (14): 37.
Setelah beberapa lama ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim, Hajar merasakan anaknya, Isma’il mengalami kehausan yang demikian parah, lalu keduanya lari mondar-mandir antara Shafa dan Marwa mencari sumber air, sampai pada akhirnya muncul keajaiban sumur zam-zam dalam sejarah dari hasil tendangan atau injakan kaki Nabi Isma’il yang pada saat itu masih dalam keadaan bayi. Injakan inilah yang menghantarkan adanya kekuatan bantuan Jibril atas perintah Allah, sehingga mengalir air dari sumur yang kemudian dikenal dengan sumur zam-zam.
Munculnya sumur ini di tengah bebatuan padang pasir yang senantiasa berubah-ubah dan tidak stabil, dengan kepadatan batu yang sudah sangat mengkristal, tidak bercelah dan berlubang sama sekali, bahkan umumnya tidak tertembus dan terembesi air merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan dan membetot pandangan.
Lebih menakjubkan dan mencengangkan lagi, ternyata sumur itu terus memancarkan fresh pure water (al-ma’ al-zulal) dalam jangka 4000 tahun, kendati telah tertimbun tanah dan digali berkali-kali sepanjang masa ini. Rata-rata pencaran sumur zam-zam setiap hari mencapai 11 sampai 18,5 liter perdetik.
Sumur itu benar-benar sumur yang berkah. Sumbernya muncul dengan penuh kemukjizatan sebagai anugerah bagi Nabi Ibrahim AS, istrinya, dan anaknya Nabi Ismail AS. Sumber air zam-zam yang memancar ke sumur zam-zam baru diketahui setelah penggalian terowongan di sekitar Mekah al-Mukarramah. Para pekerja memperhatikan pencaran air yang begitu deras di dalam terowongan tersebut dari belahan-belahan kapiler sangat kecil yang membentang sampai jarak yang sangat luar biasa jauhnya dari Mekah al-Mukarramah, dan seluruh kawasan di sekitarnya.
Hal ini mempertegas sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa sumur zam-zam muncul dari galian dahsyat yang dideskripsikan Rasulullah SAW sebagai Hazmah Jibril AS dan suqyah Allah SWT untuk Ismail AS.Sebab hazmah menurut arti bahasa berarti galian yang dahsyat.
Bertolak dari kemuliaan tempat dan kedalaman keimanan orang-orang yang dimuliakan di dalamnya, muncullah kekeramatan dan khasiat ampuh air zam-zam yang dideskripsikan Rasulullah SAW dalam sebuah sabdanya: Air zam-zam tergantung maksud diminumnya. Dalam sabda lain, beliau juga menyatakan: Sebaik-baik air yang terdapat di muka bumi adalah air zam-zam yang di dalamnya terdapat makanan yang lezat dan obat penyembuh untuk berbagai macam penyakit.
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah RA. bahwasanya ia selalu membawa air zam-zam setiap kali berziarah ke Mekah al-Mukarramah. Rasulllah SAW sendiri juga suka membawanya untuk diminumkan pada orang-orang yang sakit dan dibasuhkan pada bagian-bagian tubuh yang sakit, sehingga mereka sembuh dari sakit dan bagian tubuh mereka pun pulih kembali dengan izin dan kehendak Allah SWT.
B. Komentar Para Ulama tentang Air Zam-zam
Dalam Kitab Faidh al-Qadir, tepatnya pada penjelasan hadis Nabi: Air zam-zam tergantung maksud diminumnya, disebutkan: Sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, tergantung maksud diminumnya ini bertolak dari peminuman dan pertolongan Allah terhadap Nabi Ismail AS, putra kekasih Allah Ibrahim AS (yang kala itu menangis-nangis kehausan). Khasiat ini masih tetap menjadi pertolongan bagi generasi setelahnya. Oleh karena itu, barang siapa yang meminumnya dengan ikhlas, ia akan mendapatkan pertolongan itu. Banyak ulama yang meminumnya untuk maksud-maksud tertentu dan mereka terbukti memperolehnya.
Ibnu al-Qayyim misalnya mengungkapkan dalam kitabnya, Zad al-Ma’ad: “Saya sendiri dan banyak orang selain saya yang telah merasakan khasiat yang menakjubkan dari terapi penyembuhan dengan media air zam-zam. Saya meminumnya demi menyembuhkan sejumlah penyakit dan dengan izin Allah saya benar-benar sembuh. Saya juga pernah menyaksikan orang yang hanya mengonsumsi air zam-zam selama berhari-hari, lebih kurang setengah bulan, dan ia tidak merasa lapar sedikit pun.” Hal itu membuktikan kebenaran deskripsi Rasulullah SAW tentang air zam-zam yang berkah itu sebagai: Di dalam air zam-zam terdapat makanan yang lezat dan obat penyembuh bagi berbagai macam penyakit.
Asy-Syaukani menambahkan dalam kitabnya, Nail al-Authar: Sabda Nabi SAW: Air zam-zam tergantung maksud diminumnya, mengandung dalil bahwa air zam-zam bermanfaat bagi orang yang meminumnya untuk berbagai maksud dan tujuan yang ingin dicapai, baik maksud dan tujuan di dunia maupun di kahirat, karena huruf ma dalam frasa li ma syuriba lahu berformula umum (tidak terikat untuk tujuan tertentu).
Hingga zaman kita sekarang ini, sudah banyak tercatat mukjizat kesembuhan sejumlah besar orang dari berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan dengan membiasakan diri mengonsumsi air zam-zam.
C. Air Zam-Zam Sempat Difitnah Beberapa Kali di Eropa
Pada tahun 1304 H, pihak konsultan Inggris di Jeddah mempublikasikan sebuah tes penelitian mengenai air zam-zam. Dalam pernyataannya, mereka mengaku menerima air zam-zam dari seorang muslim yang bekerja di konsultan.
Setelah dilakukan tes pada air tersebut, maka mereka membuat sebuah pernyataan yang penuh dengan kedengkian, “Sesungguhnya air zam-zam banyak mengandung kuman berbahaya dan virus penyakit kolera, bahkan air zam-zam lebih berbahaya dibandingkan air got.”
Maka dipublikasikanlah pernyataan miring wacana air zam-zam ini ke khalayak umum. Masa itu ialah masa dimana masih berdirinya kerajaan Turki Usmani.
Ketika khalifah dikala itu, Shulthan Abdul Hamid ats-Tsani (1263–1339 H) mengetahui pernyataan yang tedensius tersebut, maka dengan cepat dia mengirim dokter andal yang profesional ke Makkah, biar secara pribadi melaksanakan penelitian wacana air zam-zam, hasilnya diketahui bahwa air zam-zam tidak ibarat apa yang diberitakan pihak konsultan Inggris tersebut.
Setelah itu, pihak kerajaan Turki Usmani membuat sebuah pernyataan bantahan secara resmi kepada konsultan Inggris, sebagian isinya:
“Sesungguhnya orang pembawa air yang kalian tes itu merupakan seorang Yahudi yang dirinya berpura-pura sebagai orang Islam, dia mengambil air got untuk kalian, bukan air zamzam. Maka hasil tes kalian itu benar terhadap air got yang dia bawa, tetapi itu bukan air zamzam. Kami sudah melaksanakan tes pada air zam-zam yang asli, dan ternyata hasilnya bersih tanpa ditemukan di dalamnya terkandung zat zat berbahaya atau penyakit kolera.”
Dokumen wacana pernyataan Konsultan Inggris beserta juga bantahannya disimpan dalam bentuk sebuah manuskrip dalam bahasa Turki. Manuskrip tersebut pernah dimuat dengan menggunakan bahasa Arab di dalam Majalah Liwāul Islām, Kairo, edisi 2, Dzulhijjah 1367 H. (Lihat Fadhlu Māa Zamzam hlm. 163–164 oleh Sa’id Bakdasy)
Lalu, pada tahun 1971, seseorang doktor dari Mesir memberikan terdapat kabar tidak sedap di Eropa bahwa air zam-zam diisukan tidak sehat dan aman.
Alasannya karena air zam-zam yang bersumber dari kota Mekkah, ada di bawah garis permukaan laut. Dimana mereka mengatakan bahwa air zam-zam berasal dari air sisa buangan masyarakat kota Mekah yang meresap, lalu terbawa bersamaan dengan air hujan, lalu muncul di telaga zam-zam.
Kabar ini kemudian diketahui oleh Raja Faisal yang kemudian secara cepat meminta untuk dilakukan penyelidikan mengenai dilema ini. Bahkan sampel air zam-zam dikirim ke banyak laboratorium di Eropa untuk sekalian diuji.
Sejarah kembali berulang, pada masa sekarang ini, sebuah media terkenal di Inggris yaitu BBC pada tanggal 5 Mei 2011 menyebutkan bahwa air zam-zam sudah terkontaminasi zat berbahaya. Bahkan BBC mengatakan bahwa meminum air zamzam bisa menyebabkan penyakit kanker.
Menanggapi hal tersebut, maka dengan segera otoritas Arab Saudi menyatakan bahwa pemberitaan BBC tersebut ialah sebuah kesalahan. Berita BBC ini menyebabkan kehebohan bagi umat Islam se-dunia, namun kondisi kmbali hening setelah adanya pernyataan resmi dari Zuhair Nawab, Presiden Saudi Geological Survey (SGS), yang menyatakan bahwa tuduhan BBC tersebut tidak benar.
Bahkan lembaga SGS seringkali menegaskan bahwa pihaknya sudah mempunyai langkah-langkah yang baik untuk menjamin keamanan sumur air Zamzam. Dimana kualitas air Zamzam akan terus dipantau kondisinya setiap hari.
Sudah banyak banyak sekali bukti kebencian orang-orang yang tidak suka Islam yang melemparkan segala fitnah mengenai air zam-zam ini. Menteri Urusan Haji Arab Saudi menjelaskan bahwa banyak sekali tuduhan tersebut ialah “pencemaran publik” yang dilancarkan oleh mereka yang sangat membenci Islam. Beliau menegaskan bahwa pengelolaan air zamzam selalu dipantau setiap harinya, dan telah melalui proses panjang dari para andal di bidangnya.
Selain itu, jikalau kita melihat sejarah, maka lihatlah fakta air zam-zam dari dulu, apakah mengonsumsinya menyebabkan sakit? Atau bahkan sakit kanker ibarat yang dituduhkan? Bahkan kenyataannya, banyak orang-orang yang sembuh dari penyakit setelah mereka minum air zamzam.
D. Keistimewaan Kandungan Air Zam-zam
Berbagai penelitian ilmiah yang dilakukan untuk menguji air zam-zam membuktikan air zam-zam memiliki keunikan dalam sifat alaminya dan kimiawinya.
- Air zam-zam adalah air karbonasi yang tajam dan kaya akan unsur-unsur dan komposisi kimia bermanfaat yang mencapai sekitar 2.000 miligram per liternya. Bandingkan dengan presentase garam air sumur bor Mekah al-Mukarramah dan oase-oase di sekitarnya yang hanya mencapai 260 miligram per liternya. Hal ini mengisyaratkan jauhnya sumber mata air zam-zam dari sumber-sumber air lain yang berada di sekitar Mekah al-Mukarramah. Di samping mengisyaratkan keunikannya dibanding air zam-zam lain dari segi kandungan zat kimia dan sifat alaminya.
- Termasuk keistimewaan air zam-zam, ia juga sulit mengkristal meskipun disimpan di tempat dingin sekalipun prosesya dilipatgandakan 1000 kali lipatnya air yang sudah diseterilkan (distilled water)
- Unsur-unsur kimia yang terkandung dalam air zam-zam dapat dibagi menjadi ion-ion (bagian terkecil yang berisi muatan listrik) positif yang terdiri atas ion sodium (sekitar 250 miligram per liternya), ion kalsium (sekitar 200 miligram per liternya), potasium (unsur kimia halus dan berwarna putih – sekitar 120 miligram per liternya), dan magnesium (logam berwarna perak yang bercahaya kalau dibakar – sekitar 50 miligram per liternya). Selain itu juga terdapat ion-ion negatif yang terdiri atas ion sulfat (garam asam belerang – sekitar 372 miligram per liternya), bikarbonat (sekitar 366 miligram per liternya), netrat (garam asam sendawa – sekitar 273 miligram per liternya), fosfat (sekitar 25,0 miligram per liternya) dan ammonia (sekitar 6 miligram per liternya). Setiap komposisi dari sekian banyak komposisi kimia ini masing-masing mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan vitalitas sel-sel tubuh manusia dan mengganti kekurangan komposisi kimia di dalam sel-sel tersebut. Dan sudah terbukti bahwa ada keterkaitan yang erat antara kekurangan komposisi kimia tubuh manusia dengan berbagai macam penyakit.
- Sudah diketahui pula bahwa air mineral yang layak maupun tidak layak diminum telah digunakan untuk terapi pengobatan dari berbagai macam penyakit sejak berabad-abad yang lalu. Air mineral yang layak diminum telah membuktikan perannya dalam penyembuhan sejumlah penyakit, misalnya keasaman perut, kesulitan percernaan dan berbagai penyakit pembuluh darah koroner (angina pectoris– nyeri dada yang mencekam dan pembekuan atau penggumpalan pada pembuluh darah), dan lain-lain. Sedangkan air mineral yang tidak layak diminum tetap bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit, reumatik, radang otot dan urat, dan lain-lain. Secara umum, peran air mineral tersebut adalah untuk meningkatkan kelancaran peredaran darah atau berperan sebagai pengganti kerusakan berbagai unsur di dalam tubuh pasien pengidap penyakit.
- Hal lainnya, selama ribuan tahun sumur zam-zam tidak pernah kering, bahkan airnya tidak pernah habis walaupun digunakan oleh jutaan umat manusia. Apalagi dikala demam isu haji tiba. Hal ini abnormal karena sulit masuk nalar dimana sumur zam-zam ini yang luas permukaannya hanya selebar 3-4 meter dan kedalamannya 30 meter, sehingga bisa dikatakan ini merupakan sumur yang sangat kecil untuk bisa menghasilkan air sedemikian banyak untuk memenuhi kebutuhan jutaan manusia. Dimana perlu diketahui, bahwa pada satu demam isu haji terdapat lebih dari 2 juta orang yang masing-masing membawa 5-20 liter air zam-zam. Walaupun diambil terus-menerus tetapi sumur zam-zam airnya tidak pernah habis.
Dengan demikian, air zam-zam yang secara sains mengandung unsur/zat yang sangat bermanfaat memiliki kaitan yang sangat erat dengan penyembuhan penyakit. Oleh karena itu, pengertian dari kalimat lima syuriba lah dalam hadis tersebut lebih tepat dimaknai dengan ikhtiar medis, baik sebagai tindakan preventif maupun terapis.
Jadi, hadis tentang air zam-zam tidak bertentangan dengan sains, justru memiliki kaitan yang sangat erat dengan sains. Hadis tersebut menginformasikan kelebihan air zam-zam yang dapat dikonsumsi untuk kepentingan kesehatan, karena kadar kandungan zat dalam air tersebut melebihi air mineral yang paling bagus sekalipun, di samping untuk tujuan peningkatan keimanan dengan merasakan, menyelami, dan menghayati tanda kebesaran ciptaan Allah swt, sehingga memiliki kesadaran spiritual dalam setiap langkah dalam kehidupan di dunia.
E. Manfaat Air Zam-Zam dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berbagai penelitian ilmiah yang dilakukan untuk menguji air zam-zam membuktikan air zam-zam memiliki keunikan khasiat dan manfaat, baik secara kesehatan fisik maupun spiritual:
- Air zam-zam adalah air yang penuh keberkahan. Air zam-zam adalah sebaik-baik air di muka bumi ini. Nabi SAW. bersabda,
خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ فِيهِ طَعَامٌ مِنَ الطُّعْمِ وَشِفَاءٌ مِنَ السُّقْمِ
“Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam-zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit.”
Boleh mengambil keberkahan dari air tersebut karena hal ini telah diisyaratkan oleh Nabi SAW. Dianjurkan bagi orang yang meminum air zam-zam untuk memerciki air tersebut pada kepala, wajah dan dadanya. Sedangkan ngalap berkah dari benda-benda lainnya, seperti dari keris, batu ajaib, maka seperti ini adalah ngalap berkah yang tidak berdasar.
- Air zam-zam bisa menjadi makanan yang mengenyangkan.
Nabi SAW. menyebut air zam-zam,
إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ
“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.”
- Do’a bisa terkabulkan melalui keberkahan air zam-zam
Hendaklah seseorang memperbanyak do’a ketika meminum air zam-zam. Ketika meminumnya, hendaklah ia meminta pada Allah kemaslahatan dunia dan akhiratnya. Sebagaimana hal ini terdapat dalam hadits Ibnu ‘Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW.bersabda,
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zam-zam sesuai keinginan ketika meminumnya.”
Maksudnya do’a apa saja yang diucapkan ketika meminumnya adalah do’a yang mustajab]. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, ketika meminum air zam-zam, beliau berdo’a:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً ناَفِعاً ، وَرِزْقاً وَاسِعاً وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ
“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu, ilmu yang bermanfaat, rizqi yang melimpah, dan kesembuhan dari setiap penyakit”.
Namun riwayat ini adalah riwayat yang dho’if perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Para ulama bersepakat bolehnya menggunakan air tersebut untuk bersuci. Namun mereka mengatakan sebisa mungkin dijauhi untuk hal-hal yang rendah seperti membersihkan najis dan semacamnya. Al ‘Allamah Al Bahuti rh. dalam Kasyful Qona’ mengatakan,
كَذَا يُكْرَهُ ( اسْتِعْمَالُ مَاءِ زَمْزَمَ فِي إزَالَةِ النَّجَسِ فَقَطْ ) تَشْرِيفًا لَهُ ، وَلَا يُكْرَهُ اسْتِعْمَالُهُ فِي طَهَارَةِ الْحَدَثِ
“Dimakruhkan menggunakan air zam-zam untuk menghilangkan najis saja, dalam rangka untuk memuliakan air tersebut. Sedangkan menggunakannya untuk menghilangkan hadats tidaklah makruh.”
- Air zam-zam bisa menyembuhkan penyakit. Sampai-sampai sebagian pakar fiqih menganjurkan agar berbekal dengan air zam-zam ketika pulang dari tanah suci untuk menyembuhkan orang yang sakit. Dalilnya, dulu ‘Aisyah Ummul Mukminin pernah membawa pulang air zam-zam dalam sebuah botol, lalu beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW. pernah melakukan seperti ini. Diriwayatkan dari yang lainnya, dari Abu Kuraib, terdapat tambahan,
حَمَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الأَدَاوَى وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلَى الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ
“Rasulullah SAW. pernah membawa air zam-zam dalam botol atau tempat air. Ada orang yang tertimpa sakit, kemudian beliau menyembuhkannya dengan air zam-zam.”
- Manfaat kesehatan lainnya dari mengekonsumsi air zam-zam antara lain: dapat memaksimalkn proses regenerasi kulit mati, melancarkan predaran darah, menyehatkan tulang dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati berbagai macam penyakit seperti kangker, dan sangat baik bagi ibu hamil dan janinnya.
Wallahu ‘Alam bis Showwab. (HZ)
Alhamdulillah ok very good info .
Ikhlas Tok Putih