Santri Trensains Melakukan Pengamatan Lintang Kota dan Jari-jari Bumi

Trensains.sch.id– Kreator Trensains, Agus Purwanto, mendampingi langsung santri Trensains yang melakukan pengamatan Lintang Kota dan Jari-jari Bumi, Minggu (22/09/2024). Pengamatan dilakukan untuk menentukan lintang kota khususnya di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dan menghitung jari-jari Bumi.

Pengamatan didampingi langsung oleh Agus Purwanto

Kegiatan dimulai pukul 08.00 di masjid putri oleh santri Trensains kelas sepuluh. Sebanyak 132 santri menyimak materi pengantar oleh penangung jawab sains, Ustaz Arifin Aji Nugroho. Materi yang disampaikan terkait lintasan semu matahari, langkah perhitungan lintang kota, dan beberapa metode perhitungan jari-jari Bumi yang dilakukan oleh ilmuwan terdahulu.

Santri menghitung Lintang Kota

Selanjutnya, santri mempersiapkan data pengamatan dan alat yang digunakan. Data tersebut meliputi data ephemeris matahari, koordinat posisi kota acuan (Pontianak), jarak kota pengamatan dan kota acuan, serta jadwal salat. Sementara alat yang dipersiapkan meliputi lempeng dan tongkat istiwak, waterpass, jangka, kertas, dan penggaris.

Santri menghitung Jari-jari Bumi

Santri mulai pengamatan pukul 10.15 WIB di halaman Asrama untuk putri dan Spot Center untuk putra. Santri mengamati bayangan tongkat istiwak pada lempeng dan menandai ujung bayangan secara berkala. Berdasarkan data dan perhitungan yang dilakukan, hasilnya menunjukkan waktu tengah hari di tempat pengamatan adalah pukul 11.29 WIB dan waktu kulminasi utama di kota acuan adalah 11.35 WIB. Waktu-waktu tersebut diukur panjang bayangan tongkat yang selanjutnya dijadikan dasar dalam perhitungan lintang kota dan jari-jari Bumi.

Berdasarkan hasil pengamatan lintang kota, pola bayangan tongkat dalam garis lengkung terdapat di sebelah selatan tongkat istiwak. Hasil perhitungan lintang kota diperoleh hasil yang beragam kisaran 5° sampai 9°. Jika dikonfirmasi lebih lanjut terkait posisi lintang pengamatan yaitu 7° 21ˈ 52″, beberapa hasil menunjukkan terdapat selisih yang signifikan. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kesalahan dalam pengaturan alat atau kekeliruan proses pengamatan bayangan.

Santri melakukan pangamatan Lintang Kota dan Jari-jari Bumi di area pondok Trensains

Hal serupa terjadi pada perhitungan jari-jari Bumi, di mana hasil yang diperoleh menunjukkan eror relatif yang cukup beragam. Hasil paling mendekati yaitu jari-jari Bumi sekitar 6.220 KM, di mana hasil ini menunjukkan besarannya eror relatif yang cukup kecil, yaitu 2,35%. Akan tetapi, beberapa perhitungan mendapat hasil eror relatif yang cukup besar, bahkan sampai 17%.

Pengamatan menentukan lintang kota khususnya di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen dan menghitung jari-jari Bumi merupakan agenda kurikulum sebagai bentuk pembelajaran santri dalam kajian Ayat-Ayat Semesta karya Agus Purwanto.

Bagikan Artikel:

Leave a Comment

SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, menyiapkan Ibnu Sina abad 21 dengan mengkaji & meneliti ayat-ayat semesta dalam Al-Quran dan Hadis Nabawi.


Hubungi Kami

Pesantren Sains Trensains Muhammadiyah Sragen

Dawe RT. 15 RW. 06, Banaran, Kec. Sambungmacan, Sragen, Central Java, Indonesia 57253