KATA PENGANTAR
WEBINAR NASIONAL “TANTANGAN PENDIDIK GENERASI MILENIAL”
Generasi yang tangguh harus disiapkan untuk menyongsong abad-21 dengan membekali mereka dengan keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan pada era tersebut. Ada empat keterampilan mendasar yang harus dibekalkan kepada siswa untuk mampu survive di abad-21 yaitu berfikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreatif. Empat keterampilan ini harus disiapkan dengan baik oleh guru (pendidik) dan pengampu kebijakan.
Tujuan dari kegiatan Webinar Nasional “Tantangan Pendidik Generasi Milenial” adalah untuk memberikan informasi kepada khalayak umum, khususnya pendidik dan pengampu kebijakan bahwa yang dididik oleh pendidik atau guru saat ini adalah generasi milenial yang tidak bisa disamakan dengan pola pembelajaran generasi sebelumnya. Di era inilah, profesionalitas guru diuji. Bagaimana guru yang merupakan produk generasi sebelumnya, mampu mencetak dengan baik generasi milenial. Maka, guru harus diingatkan dan ditekankan kembali bahwa kebutuhan generasi saat ini berbeda dengan kebutuhan generasi sebelumnya.
Trensains adalah kependekan dari pesantren sains dan merupakan sintesis dari pesantren dan sekolah umum bidang sains. Trensains juga dapat diartikan sebagai gerakan ngetrenkan sains khususnya di kalangan pesantren. Trensains mengambil kekhususan pada pemahaman al-Qur’an dan al-Hadits, sains kealaman (natural science) dan interaksinya. Point terakhir, interaksi antaraagama dan sains merupakan materi khas ternsains dan tidak ada dalam pesantren modern. Penekanan pada pembelajaran berbasis sains, sangat perlu dipahamkan oleh guru atau pendidik. Bagaimana menjadi pendidik yang mampu mengajarkan materi yang tidak hanya sekedar transfer pengetahuan semata. Guru atau pendidik harus mampu mengajarkan sains pada level belajar yang tertinggi, yakni memahami apa yang sedang dipelajarinya dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. Maka, pembelajaran sains modern seperti apa yang harus dipahami dan dilakukan oleh guru supaya mampu menyiapkan saintis abad-21.
Pada permulaan abad-21, banyak Negara mulai gundah akan masa depan ilmuwan. Beberapa Negara besar melakukan riset bahwa kecintaan generasinya akan sains berkurang. Hal ini juga mulai dialami oleh Negara Indonesia. Banyak dari lulusan kita yang tidak fokus pada apa yang dipelajari. Ketidak-fokusan tersebut berimbas pada tahapan hidup selanjutnya seperti pekerjaan. Sehingga, kecintaan akan sains harus dibangun kembali dengan pembelajaran yang memicu ketertarikan siswa pada sains, yaitu dengan penelitian sederhana yang kontekstual. Salah satu tujuan dari penjabaran visi misi Trensains adalah menjadikan lembaga dalam hal ini SMA Trensains Muhammadiyah Sragen menjadi pusat kajian dan penelitian sains peradaban islam. Penelitian sains menjadi dasar penting untuk melahirkan generasi saintis yang produktif. Bagaimana masa depan saintis Indonesia? Bagaimana guru menjadi role model dari peserta didik sebagai peneliti belia harus mampu membangkitkan minat siswa untuk melakukan penelitian? Dan bagaimana menjadi guru yang mampu membimbing peneliti muda perlu diinformasikan dan diberi penekanan yang jelas, supaya apa yang dilakukan pendidik saat ini benar-benar membantu siswa menjadi ilmuwan masa depan.
Agus Widayoko, M.Pd., Gr
Pengasuh Pesantren Sains Trensains Muhammadiyah Sragen
Maaf kami sudah mengikuti webinar tanggal 3 Oktober 2020
Mohon
1. Materi Webinar… Tadi hanya ambil lewat foto
2. Daftar Peserta Webinat
3. Saya sudah mengisi Prasensi tepat pukul 12.02 WIB